Iniadalah kisah tentang Ali Ibnu Harzihimâbelakangan dikenal sebagai Sidi Harzihimâadalah seorang ulama fiqih terkemuka dari Maroko. Pada suatu mimbar, dia memerintahkan agar semua manuskrip Ihya 'Ulumuddin dicari dan dikumpulkan untuk dibakar.. Malam menjelang pembakaran kitab-kitab Ihya 'Ulumuddin, Ali Ibnu Harzihim bermimpi
Ihyaâ Ulumuddin merupakan karya monumental Imam al-Ghazali 450-505 H, ulama sufi terkemuka. Kitab ini sering dijadikan rujukan utama dalam kajian Islam, khususnya dalam bidang tasawuf. Selain bahasa yang digunakan terbilang sederhana dan mudah dipahami, Imam al-Ghazali menyusun kitab Ihyaâ Ulumuddin dengan urutan pembahasan yang sistematis. Secara garis besar Imam al-Ghazali membagi kitab ini dalam empat bagian Bagian pertama Rubâul Ibadat Bagian ini mengupas perihal ibadah dan akidah. Pada bagian pertama ini, Imam al-Ghazali mengurai tata cara dan etika beribadah serta rahasia yang terkandung di dalamnya. Bagian pertama Rubâul Ibadat Bagian ini mengupas perihal kebiasaan interaksi antar sesama dan sikap wirai dalam bermasyarakat. Pada bagian ini Imam al-Ghazali banyak menjelasakan tata cara dan etika makan, minum, menikah, hingga cara bekerja. Bagian ketiga Rubâul Muhlikat Bagian ini mengupas perihal sesuatu yang dapat merusak amal ibadah dan akhlak tercela. Pada bagian ini Imam al-Ghazali menjelaskan penyebab-penyebab penyakit hati dan tata cara mengobatinya. Bagian keempat Rubâul Munjiyat Bagian ini mengupas perihal sesuatu yang dapat menyelamatkan seseorang dan akhlak terpuji. Pada bagian ini Imam al-Ghazali juga menjelaskan bagaimana cara menumbuhkan perilaku terpuji dan buah dari perilaku tersebut. Yang menarik juga dari kitab Ihyaâ Ulumuddin adalah cara yang dilakukan Imam al-Ghazali dalam mengurai penjelasan IhyaâUlumuddin adalah denga membuat perumpamaan tamtsil. Sehingga materi tasawuf yang sering kali dianggap sulit dapat dengan dicerna dengan mudah. Di sisi lain, kekuatan argumentasi yang dibangun oleh Imam al-Ghazali. Hampir di setiap pembahasan, Imam al-Ghazali menampilkan dalil-dalil secara berurutan, mulai dari Alquran dan hadis. Hal tersebut juga didukung dengan perkataan para Sahabat, Tabiâin, pendapat ulama salaf dan diakhiri dengan kesimpulan. Imam Az-Zabidi, sebagai pensyarah kitab Ihyaâ Ulumiddin, dalam Kitab Ithaf as-Sadah al-Muttaqin mengatakan, âSaya belum pernah melihat kitab yang dikarang oleh para ahli fikih yang di dalamnya terkumpul antara dalil naql Alquran dan Hadis, ilmu nadzar pemeriksaan dan dalil yang menguatkannya pemikiran dan atsar perkataan para sahabat seperti dalam Ihyaâ Al-Ghazaliâ. Hingga kini, kitab IhyaâUlumuddin tetap dipelajari di berbagai pesantren dan perguruan tinggi Islam di seluruh dunia. Kehadirannya selalu relevan dalam membumikan ajaran-ajaran tasawuf dalam kehidupan umat Islam, kapan pun dan di mana pun. []waAllahu aâlam Baca jugaRESENSI KITAB MINHAJ AT-THALIBIN Subscribe jugaYoutube Pondok Pesantren Lirboyo MENGENAL KITAB IHYAâ ULUMUDDIN MENGENAL KITAB IHYAâ ULUMUDDIN 0 Kitab Ihya
Daftarkitab karya Imam Al Ghazali - Imam Ghozali bernama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i. Beliau dilahirkan di Thus pada tahun 1058 Masehi atau tahun 450 H. Beliau kemudian meninggal dunia di Thus pada tahun 1111 Masehi atau 14 Jumadil Akhir 505 H saat memasuki umur sekitar 52 atau 53 tahun.
SINOPSIS BUKU Kitab Ihya Ulumuddin merupakan antara kitab rujukan klasik yang popular daripada kitab-kitab klasik-tradisional yang ada. Bahkan hingga kini, kitab ini tetap dijadikan rujukan utama bagi para ahli sufi dan ahli agama. Buku ringkasan Ihya Ulumuddin ini merupakan ringkasan daripada kitab Ihya Ulumuddin yang berjilid-jilid jumlahnya. Walaupun sudah banyak ringkasan yang telah dilakukan, buku ini memiliki keistimewaannya yang tersendiri kerana ringkasannya dilakukan sendiri oleh Imam al-Ghazali, dengan menjaga intisari dan tujuan buku tersebut. Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Abu Hamid al-Ghazali ini mempunyai pengaruh yang sangat besar dan mengekang ancaman dan serangan materialisme yang menghembuskan racun-racun taksubkan kebendaan dan kecintaan kepada dunia. Melalui usaha beliau yang murni, ramai mulai sedar bahawa aspek kesufian juga mempunyai peranan yang besar dalam mengharmonikan kehidupan dan emberikan keseimbangan antara keperluan dunia dan akhirat. Kitab ini mengandungi panduan-panduan tentang adab, ibadah, tauhid, akidah dan tasawuf yang sangat mendalam. Kitab ini merupakan hasil pemerhatian yang mendalam dan tajam daripada Imam Ghazali tentang berbagai perkara khususnya tentang penyucian hati. Bacalah buku ini dan jadikannya sebagai koleksi bacaan dan rujukan keluarga, pejabat ataupun bahan santapan rohani yang bermanfaat. Harga RM55 Tempahan 019 3276456 Post navigation
LADUNIID, Jakarta - Pada suatu saat KHR.Asâad Syamsul Arifin datang ke Sayyid Amin Kutbi Makkah Al-Mukarromah (1327- 1406 H). Kiai As'ad menyampaikan isi hatinya kalau ingin istifadah kitab Ihyaâ Ulumuddin kepada beliau.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID JldSiFwfaBi9SjdgBBeyH1Bi-eVknjV3NhGI_i_ZvafoBMKsZnwUkQ==
Merekayang melakukan kesalahan dalam periwayatan, misalnya, ketika sebuah Isnad hanya berujung pada sahabat atau tabiâin, mereka secara keliru menisbahkan matan Hadits itu kepada kami. 3. Para ulama yang mempelajari Hadits dari Syeikh tertentu, kemudian mereka mengambil Hadits yang lain dari Syeikh yang sama, hanya saja mereka tidak langsung
Syeikhul Kabir Al-Imam Ali bin Harzahim Al-Maghribi yang dikenal dengan Ibnu Harzahim adalah seorang ulama besar di Maroko yang hidup sezaman dengan Imam Abul Hasan Asy-Syadzili. Imam Ibnu Harzahim ini awalnya sangat membenci kitab Ihya Ulumuddin milik Imam Ghazali. Di puncak kebenciannya, beliau memerintahkan semua penduduk mengumpulkan kitab Ihya yang dimilikinya untuk dibakar di depan masjid jami selepas shalat Jum' malam sebelum beliau melakukan aksinya itu, pada tidurnya beliau bermimpi bertemu Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam beserta Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Sayyidina Umar bin Khattab, serta seorang bercahaya yang tidak lain adalah Imam Ghazali. Setelah Imam Ghazali mengadukan kebencian Imam Harzahim kepada kitabnya, Nabi lalu meminta kitab Ihya kepada Imam Ghazali. Lembar per lembar beliau membacanya dan menyatakan bahwa kitab Ihya adalah benar. Begitu juga komentar dari kedua Nabi memerintahkan agar Imam Harzahim dicambuk sebagai hukuman atas kebencian serta makarnya yang akan membakar kitab Ihya. Ketika beliau bangun, beliau mendapati punggungnya menghitam akibat bekas cambukan dan masih merasakan sakit akibat cambukan tersebut. Dari sana kemudian beliau bertaubat serta mencintai kitab Ihya hingga akhir hayatnya. Imam Abul Hasan Asy-Syadzili yang ikut memandikan beliau saat wafatnya, telah bersumpah bahwa bekas cambukan itu masih Hamisy Ihya Ulumuddin juz 1 hal. 10-13 karya Habib Abdul Qadir bin Syeikh Alaydrus qs Kitab Jami Karamatul Aulya juz 1 hal. 180-181 karya Syeikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani qs Allahumma Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammad Wa 'Alaa Aali Sayyidina Muhammad. Allahumma shalli wa sallim 'ala sayyidina Muhammad abdika wa Rasulika Nabiyil Ummiyi wa 'ala alihi wa shahbihi wa ini berisi ajaran tentang Adab, ibadah, tauhid, akidah dan tasawuf yang sangat mendalam. Kitab ini merupakan hasil perenungan yang mendalam dari Imam Ghazali tentang berbagai hal, khususnya tentang pensucian hati. Seorang ulama besar lainnya al-Imam an-Nawawi pernah berkata âJika semua kitab Islam hilang, dan yang tersisa hanya kitab Ihyaâ Ulumuddin maka ia mencukupi semua kitab yang hilang itu.âMutiara Hikmah Imam GhazaliKita tidak akan sanggup mengekang amarah dan hawa nafsu secara keseluruhan hingga tidak meninggalkan bekas apapun dalam diri kita. Namun jika mencoba untuk mengendalikan keduanya dengan cara latihan dan kesungguhan yang kuat dengan bantuan dan dukungan seorang Musryid, tentu kita akan bisa. Tanpa Mursyid maka mursyidmu adalah setan. Sifat utama pemimpin ialah beradab dan mulia hati. Kebahagiaan terletak pada kemenangan memerangi hawa nafsu dan menahan kehendak yang berlebih-lebihan. Imam Al Ghazali ra.Nasihat itu mudah. Yang sulit adalah menerimanya. Karena, ia keluar dari mulut yang tidak biasa merasakan pahitnya nasihat. Sesungguhnya siapa yang menerima ilmu tetapi tidak mengamalkannya, maka pertanggungjawabannya akan lebih besar. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, âOrang yang paling berat azabnya pada hari kiamat kelak adalah orang berilmu alim; ulama yang tidak memanfaatkan ilmunya.â Imam al-Ghazali raRasulullah saw bersabda, âOrang cerdas ialah orang yang dapat mengendalikan dirinya dan berbuat untuk setelah kematian. Dan orang bodoh ialah siapa yang memperturut hawa nafsunya dan selalu berangan-angan akan mendapatkan ampunan Allah.â Imam al-Ghazali ra.Sejak mayat diletakkan di atas peti jenazah hingga diletakkan di bibir kubur, Allah melontarkan 40 pertanyaan dengan segala Keagungan-Nya. Demi Allah, pertanyaan pertama yang Dia ajukan adalah "Hamba-Ku, telah Kusucikan pandangan makhluk bertahun-tahun, tetapi mengapa tak kau sucikan pandangan-Ku sesaat pun, padahal setiap hari Aku melihat ke kedalaman hatimu. Mengapa kau berbuat demi selain-Ku, padahal engkau bergelimang dengan segala kebaikan-Ku, apakah engkau telah tuli dan tak mendengar! Imam al-Ghazali ra. Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Kaâbah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram Facebook.
HZMPn. 67iskvegm1.pages.dev/58367iskvegm1.pages.dev/47167iskvegm1.pages.dev/7267iskvegm1.pages.dev/19767iskvegm1.pages.dev/53867iskvegm1.pages.dev/52767iskvegm1.pages.dev/39667iskvegm1.pages.dev/54
kisah dalam kitab ihya ulumuddin