PuisiKarya Rifai Salim Tatkala keindahan tak kan jauh Cuman sejengkal dari pandangan Bergelimang rona pancarkan aroma Setia cengkrama enggan dijamah Namun angan tak setia kenyataan Alibi tuk berlari belok kanan dan kiri Meniti jalanan nan kian tak pasti Gejolak nurani seolah tak kan mengerti Titik kulminasi membelalakkan jati diri
ilustrasi 5 Puisi Tema Keindahan Alam yang Menakjubkan Foto Unsplash/David Puisi Tema Keindahan Alam yang Menakjubkan ilustrasi 5 Puisi Tema Keindahan Alam yang Menakjubkan. Foto Unsplash/ aku di senja gelapCamar melayang menepis buihMelayah bakau mengurai puncakBerjuang datang ubur berkembangAngin pulang menyejuk bumiMenepuk teluk mengempas emas Lari ke gunung memuncak sunyiBerayun-ayun di atas alatBenang raja mencelup ujungNaik marak mengorak-corakElang leka sayap tergulungDimabuk warna berarak-arak Dalam rupa maha sempurnaRindu sendu mengharu kalbu Ingin datang merasa sentosaMengecap hidup bertemu tujuKubentangkan kedua tangankuDi puncak gunung berwarna biruMemandang dari ketinggianHamparan bumi penuh keindahanKupejamkan mata kuhirup udaraUdaranya pun kuhirup dalam dalamAgar memenuhi rongga dadaAku pun merasakan kesegarannyaInilah alam pegununganSangat bersih dan segarJauh dari polusiYang bisa menyakiti diriDi kaki gunung nun jauh di sanaAda hamparan dari sawahWarnanya menghijauMenyejukkan pandangan mataAngin semilir tiada hentiMenerpa ke wajah para petaniSembari membersihkan padiAgar panen di tahun ini membuahkan hasilBurung-burung berlarianDari pucuk-pucuk dahanKadang-kadang mereka menggodaPetani yang istirahat di Gubuk TuaLihatlah bagaimana alam iniDiciptakan Tuhan dengan berseri-seriPenuh dengan keindahanDari gunung hingga ke lautanSawah sawah lebar terhamparGunung-gunung tinggi menjulangLembah-lembah begitu indahPantai-pantai selalu berderaiCahaya mentari sepanjang hariSelalu ada walau musim bergantimenyuburkan tanah dan hutanmelahirkan segala bentuk Sungai selalu mengalirMembawa kenangan dan harapanBagi para petani di desaHatiku damai mendengar air yang bergemiricik lembutKubentangkan kedua tangankuKugenggam udara dan airKuteguk udara dan airKesegaran alamTuhan,Ini adalah titipan-MuKan kujaga selaluPundakku tak dapat memikulnyaJika tanpa-MuSang Pencipta Alam
Keindahankebahagiaan dan kesedihan dapat kita ungkapkan melalui sebuah puisi. Tidak hanya itu hijau birunya air laut yang diberi aksesoris berupa deburan. Kehidupan yang tentram tinggal kenangan. Berdekap selalu aku dalam hangat cintamu. Akan tetapi inti dari perjalanan adalah prihal bepergian dari suatu tempat ketempat yang lain.
Makassar, IDN Times - Minggu 28 April silam adalah hari penting bagi para pegiat dan pembaca karya sastra di Indonesia. Tanggal tersebut ditetapkan oleh pemerintah sebagai Hari Puisi Nasional, mengacu pada tanggal wafatnya Chairil Anwar pada .Siapa tak kenal Chairil. Penyair mahsyur itu membidani kelahiran gerakan baru dalam sastra Indonesia. Di sisi lain, UNESCO sudah menetapkan 21 Maret sebagai Hari Puisi Internasional sejak ingin ketinggalan dalam perayaan kata-kata, IDN Times turut memilih lima buku puisi penyair asal Sulawesi Selatan yang layak kamu baca. Temanya pun beragam, mulai dari Perang Makassar, dapur plus kuliner, ditambah cuplikan naskah sastra legendaris La Cuaca Buruk Sebuah Buku Puisi Ibe S. Palogaiibespalogai"kau menghaluskan diri di ambang tidurmengundang aku merantau ke masa dahulumenebingkan lekuk waktu bagi curam peristiwadi dalamnya kita jatuh terkutuk atau hilangsebagai cerita"Buku kumpulan puisi terbaru dari Ibe S. Palogai, salah satu penulis muda Sulawesi Selatan. Terbit setahun silam, Cuaca Buruk Sebuah Buku Puisi langsung menjadi buah bibir tatkala diumumkan masuk dalam proses kurasi 10 besar ajang Kusala Sastra kelahiran Takalar 7 Juli 1993 ini mengaku banyak terinspirasi dari peristiwa Perang Makassar 1666-1667. Menjadi tema besar, Ibe turut bercerita tentang dampak pergulatan hebat hampir seluruh kerajaan di daratan Sulsel waktu itu, yang masih terasa hingga detik ini. Astana Galesong makam pejuang Bugis, Ininnawa lagu daerah yang bercerita tentang kesabaran, hingga Kanre Apia sebuah desa di Kabupaten Gowa turut mengisi Cinta Yang Marah M. Aan MansyurDok. Istimewa"Suatu hari kelak, sebelum salah satu di antara aku dan kau tersangkut maut, pada hari ulang tahun kau, ketika tidak ada pekerjaan kantor yang melarang kau cuti, aku akan mengajak kau menjadi tua renta, kemudian mengajak kau kembali menjadi anak-anak."M. Aan Mansyur dikenal publik luas berkat puisi-puisi tentang cinta dan manis-getir hidup. Tema serupa turut diangkat dalam Cinta Yang Marah, buku kumpulan puisi yang terbit 2017 lalu. Namun, Aan dalam larik-lariknya menyinggung banyak hal. Dialog "aku" dan "kamu" ibarat sebuah perbincangan sepasang manusia yang baru saja khatam membaca ribuan eksemplar satunya yakni Reformasi 1998, lembar terakhir rezim Soeharto yang berkuasa selama 30 tahun. Singkatnya, sejarah Indonesia turut menjadi benang merah di buku ini. Seluruh puisi turut bersanding dengan kliping surat kabar, seolah melengkapi memori-memori yang coba digali kembali dari dalam benak. Baca Juga Ingin Tahu Lebih Banyak Tentang Makassar? Coba Baca Empat Buku Ini! 3. Dapur Ajaib Alfian DippahatangDok. Istimewa "Cabai tumis yang lezat kata seseorang yang berasal dari Batamdiduga dibikin ibuku dari proses latihan yang menguras air mata dan peluhDi tangan ibuku yang pandai memasak itulah,jiwa penyabar tumbuh jadi tanaman hijau di dadaku"Terbit tahun 2017 silam, inilah kumpulan puisi perdana Alfian Dippahatang. Dapur Ajaib termasuk unik lantaran banyak berputar pada dapur sebagai tanda kemakmuran suatu rumah beserta segala isinya, mulai dari makanan hingga bumbu pelengkap. Fian, sapaan lengkapnya, mendasari puisi-puisi karyanya atas kecintaan terhadap kuliner Tanah Daeng, terkhusus coto berkisah perihal makanan dan perjuangan agar asap dapur tetap mengepul. Ibu turut menjadi tema sentral, sebagai anggota keluarga yang bertugas menjaga eratnya ikatan keluarga melalui sajian makanan racikannya4. Manurung Faisal Oddang "Perang umpama genderang yang bisa ditabuh kapan saja oleh Kekuasaan—dan Kekuasaan punya banyak tangan untuk menutup telinganya dari suara tabuhan."Terbit tahun 2017 dengan judul lengkap Manurung 13 Pertanyaan untuk 3 Nama, Faisal Oddang membuktikan diri tak cuma piawai membangun cerpen dan novel. Alumnus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin tersebut menyajikan epos La Galigo, mahakarya sastra Bugis perihal kelahiran dunia, sebagai tema bukan sebagai bentuk penulisan atau penceriteraan ulang, Faisal bertutur dari kacamata Manurung, seorang budak yang "mengkritik" perilaku tokoh La Galigo. Pemilihan budak pun menambah daya tarik, mengingat di naskah aslinya, "golongan terpinggirkan" tak mendapat peran apapun kecuali sebagai Orkestra Pemakaman Aslan Abidin ribuan musim berubah dan lewat tanpasatu ujungnya dapat kita cegat bersama. kitatak pernah lagi bertukar tangis."Kumpulan puisi yang merekam perjalanan kepenulisan penyair senior Aslan Abidin sejak tahun 1993. Sebagai sosok yang lebih dulu menyeruak di wajah sastra Indonesia, penerbitan ulang Orkestra Pemakaman judul sebelumnya Bahaya Laten Malam Pengantin seolah melengkapi "kebangkitan" penulis di buku ini, sosok yang kini menjadi dosen di Universitas Negeri Makassar tersebut mengisahkan banyak hal. Mulai dari pembredelan media massa, hiruk-pikuk kehidupan kota, Perang Bosnia, malam pengantin hingga tentu saja Makassar sebagai tempat sang penulis mencari inspirasi serta penghidupan.
Priakelahiran Bantaeng 1975 ini, ternyata pernah bersekolah di Makassar. Saat itu, kata dia, sekolahnya setingkat SD di Panti Sosial Bina Daksa Wirajaya (PSBDW) yang terletak di Jalan Pettarani Makassar. Syamsul mengatakan, dari sekolah itu pula dia mendapatkan kursi roda hasil modifikasi tersebut.
Puisi wacana keindahan & kenangan di tanah Makassar ialah puisi yg berkisah mengenai indahnya alam & keunikan budaya di Sulawesi Selatan dgn judul puisi sukmaku di tanah Makassar Nah bagaimana kisah cerita dlm bait bait puisi keindahan makassar yg kini telah menjadi ingatan sang penulis puisi Selengkapnya disimak saja puisi yg menceritakan ihwal keindahan alam Makkassar dlm bait puisi sukmaku ditanah Makassar berikut ini Sukmaku di tanah MakassarKarya Asia Ramli Prapanca Sukmaku di tanah Makassar Negeri Bayang-bayang Negeri timur matahari terbit Gunung-gunung perkasa Lembah-lembah menganga Pohon-pohon purba Kuburan-kuburan renta Di dlm kelambu sarat dupa Berhadap-hadapanlah dgn Dewata Dengan Berlapis-lapis pakaian sutera Musik & tari saling berlaga Sukmaku di tanah Makassar Memburu anoadi rimba belantara Menangkap kupu-kupu di tebing-tebing terjal Mengejar derai-derai daunan berair Memanjat pohon-pohon lontar Dibawah naungannya bertempat gelanggang sabungan ayam Dibelakang sekian gumam sinrili siap membunuh ketidakpuasan Dengan badik & tukul besi Sukmaku di tanah Makassar bersayap angin mammiri bersiul membelai kota dgn nilai-nilai Menunggang kuda jantan dgn lari kencang menjinjing cita-cita ke garis kemenangan Kerikil-watu merah bertempat tinggal gemerincing Pasir putih membentang panjang berkilauan Sukmaku ditanah Makassar Bersampan pinisi dgn layar daun lontar Dengan panji-panji sutera warna-warni Mengejar debu ombak menjil*t lekuk gelombang Menyelam ke rahang-rahang menyunting kerang Mentyelam ke dasar tasik memetik mutiara Sukmaku ditanah Makassar Ke mana pun gue pergi Dimanapun gue melambai Gadis-gadis pakaeran selalu menyanyi, menari di hatiku Selamat tinggal puncak Lompobattang Selamat tinggal hulu Jeneberang Selamat tinggal Kampung Galesong Selamat tinggal Pantai Barombong Selamat tinggal Pulau Kodingareng Selamat Tinggal Karaeng Sukmaku di tanah Makassar Mengeja I Buri memburu juku eja Mengejar debur ombak menjilat lekuk gelombang Sukmaku di tanah Makassar Melengking bareng pui-pui Merancak bersama parappasa Mengemuruh bersama pakkanjara Sukmaku ditanah Makassar Meski Malino tak berpohon lagi Meski Jeneponto tak berkuda lagi Meski Losari tak berair lagi Meski Somba Opu tak berpuing lagi Sukmaku ditanah Makassar Sukmaku ditanah Makassar Sungguh Karaeng Meski kita berpisah beribu gelombang _ Demikianlah puisi Makassar tentang keindahan alam & budaya di tanah Makassar, baca pula puisi-puisi alam & puisi budaya dihalaman lain
UjianNasional akan Dihapus, Guru Smansa Makassar Beri Kado Puisi Untuk Mendikbud Puisi "Lelaki dan Potret" Karya Parpal Purwanto Raih Juara 1 Lomba Cipta Puisi LPMP Jateng 2020. Tuliskan contoh puisi tentang keindahan alam. Kebudayaan Jawa Barat.
Inilah contoh puisi makassar tentang keindahan dan ulasan lain mengenai hal-hal yang masih ada kaitannya dengan contoh puisi makassar tentang keindahan yang Anda ini tersedia beberapa artikel yang menjelaskan secara lengkap tentang contoh puisi makassar tentang keindahan. Klik pada judul artikel untuk memulai membaca. Semoga bermanfaat.…sendiri nggak pernah bicara dan tertutup. Untuk mengungkapkan semua perasaan hatinya, Elena hanya bisa mengekspresikan melalui puisi-puisi yang sering ditulisnya. Puisi-puisi itu sering ditempelkannya di mading sekolah tanpa disebutkan siapa… …akan keindahan alam yang tentunya sangat menakjubkan. Keindahan laut, pegunungan, alam dan budaya yang sangat beraneka ragam. Banyak tempat wisata yang indah di Indonesia. Tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri… …dengan keindahan, berakhir dengan keindahan pula dan meninggalkan sebuah pengharapan akan sebuah pertemuan yang kita semua harapkan. Berikut di bawah ini beberapa kata kata mutiara perpisahan yang dapat Anda baca… …puisi yang diberikan oleh jika Anda memiliki puisi tidak ada salahnya Anda mengirimnya pada kami di email [email protected] dan kami akan memuat isi hati hati Anda dalam ungkapan puisi…. …musibah atau bencana yang sedang menimpa. Puisi sendiri biasanya merupakan ungkapan perasaan yang biasanya terjadi pada seseorang, sehingga terkadang terdapat puisi-puisi yang sangat menyentuh hati bila mendengarnya. Berikut ini adalah… …Atas nama cinta… Dari caraku menyampaikan… Sebuah puisi cinta untukmu.. Mungkin tidaklah indah… Selayaknya penyair hebat… Dengan kalimat menyentuh hati… Kuluangkan waktu untuk menulisnya… Tetapi ku pastikan… Dengan keindahan hati…… – Tidak tersadar jika besok malam merupakan malam yang ditunggu oleh mereka yang memiliki pasangann cinta. Sebetulnya puisi valentine 2015 ini datangnya terlambat maklumlah admin tidak memiliki kekasih yang…
Puisitentang keindahan pantai adalah kata-kata indah yang ditulis semata untuk menjelaskan keindahan pantai yang eksotis. Sangat banyak contoh puisi tentang alam Indonesia baik itu pegunungan pantai desa dan lain sebagainya. Banyak sekali puisi tentangnya. Pastinya puisi keindahan alam diatas sangat bagus ya. Hutan hijau luas terhampar.
Puisi tentang kota kelahiranku adalah serangkaian kata-kata puisi tentang sebuah kota kelahiran dan kata puisi kotaku tercinta menjelaskan mengenai kota Makassar yang puisi kota kelahiran yang dipublikasikan blog berkas puisi dengan judul puisi Makassar tanah kelahiranku bukanlah puisi pendek tentang kota tercinta tetapi puisi tentang kota kelahiran yang ditulis dalam bentuk puisi kata kata untuk kota Makassar atau puisi tentang makassar dalam bait tema puisi kota kelahiranku atau puisi tanah kelahiran yang diterbit bermakna seperti puisi kampungku atau bercerita seperti puisi sukmaku di tanah Makassar atau memilki makna seperti puisi tentang kampung kelahiran .Untuk lebih jelasnya puisi tentang kota kelahiranku Makassar disimak saja puisi berjudul Makassar tanah kelahiranku, dibawah Tanah Kelahiranku Penulis Rusdi/redwsAku berdiri di bumi MangkasaraDi tanah kelahiran kuBumi dengan semerbak keperkasaannyaSang Pahlawan memperjuangkan makassarCahaya makassar bersinarKe segala penjuru anging MammiriAku di sini di Bumi mangkasaraKunikmati hembusan angin yang begitu syahduSeakan membawa ku ke alam nirwanaMembangunkanku dari lamunanYang entah menjalar kemanaAku di sini di Bumi mangkasaraSepetak kota Besar namun sejatinya terbentang luasTerlihat ramai namun sejatinya penuh hiruk pikukSilsilah adat MangkasaraKota besar ini kota damaiKota ini kota yang sangat asriKota metropolitan ini kota yang sangat indahDi kota besar inilah aku terlahirDi kota besar inilah terukir beribu kenangan yang indahWalau Hanya tinggal Didaerah yang terpencilInilah kota Besar bertajuk Tanah MangkasaraAku berdiri di bumi mangkasaraKusaksikan deretan kokoh pohon-pohon yang menjulang tinggi kian menarik perhatianBangunan yang menjulang tinggi di segala penjuru Kota MangkasaraMereka tak sunyiMereka tak sepiMereka menampung sekelompok binatangPada malam hariPara Warga Makassar setia berkumpulDi anjungan pantai losariKhasnya makassar tak asing lagiBagi para WisatawanBetapa mereka bersua riaMenyambut penghuni Bumi MangkasaraMenambah kekayaan ciri khasTanah MangkasaraAku berdiri di Bumi MangkasaraBumi yang kaya akan hasil alam dan Sumber daya LautSawah-sawah subur terbentang luasSepanjang jalan BarombongSubur dengan ciri khas tanahnyaYang mampu menghasilkan padi yang terkenalBeras yang telah menjadi kebanggaanTanah MangkasaraAku berdiri di Bumi MangkasaraKunikmati nuansa keindahan alamDan bangunan klasik nan sederhanaNamun mewahBenteng Roterrdam...Wisata peninggalan BelandaYang berhasil di rebut oleh para pahlawan Mangkasara yang kini menjadi tempat kumpul muda mudinya MakassarPulau Khayangan...Wisata permandian yang tertata modernSedemikian rupaMenampung kisah rakyat yang dilengkapi berbagai misteriMesium Balaikota...Sebuah bangunan tua namun tetap kokohDengan museum sederhananyaMemberi nuansa bangunan kolonial nan indahDi tengah kota MakassarSemua begitu indahSemua tampak menawanSemua telah memikat hatiAku di siniDengan penuh kebanggaanBangga menjadi bagian dari kotaWarga kota makassarBangga menjadi bagian dari Tanah MangkasaraBangga menjadi bagian dari Bumi kelahiran kuAku berdiri di Bumi MangkasaraBumi tempatku dilahirkanBumi yang menjunjung tinggi adat istiadatInilah Bumi MangkasaraSepetak kota Besar dengan julukanKota Anging MammiriKota indahDi Tanah puisi tentang kota tercinta Makassar dengan judul puisi Makassar tanah kelahiranku baca juga puisi kotaku tercinta dan puisi tentang kota kecilku yang indah dihalaman lain
Cahayamakassar bersinar Ke segala penjuru anging Mammiri Aku di sini di Bumi mangkasara Kunikmati hembusan angin yang begitu syahdu Seakan membawa ku ke alam nirwana Membangunkanku dari lamunan Yang entah menjalar kemana Aku di sini di Bumi mangkasara Sepetak kota Besar namun sejatinya terbentang luas
– Makassar. Puisi orang Makassar dengan dialek khas, sebagai penanda dan ciri tertentu, berikut kutipan bait-bait puisi khas Makassar “Makassar Tanah Kelahiranku” Aku berdiri di bumi Mangkasara Di tanah kelahiran ku Bumi dengan semerbak keperkasaannya Sang Pahlawan memperjuangkan makassar Cahaya makassar bersinar Ke segala penjuru anging Mammiri Aku di sini di Bumi mangkasara Kunikmati hembusan angin yang begitu syahdu Seakan membawa ku ke alam nirwana Membangunkanku dari lamunan Yang entah menjalar kemana Aku di sini di Bumi mangkasara Sepetak kota Besar namun sejatinya terbentang luas Terlihat ramai namun sejatinya penuh hiruk pikuk Silsilah adat Mangkasara Kota besar ini kota damai Kota ini kota yang sangat asri Kota metropolitan ini kota yang sangat indah Di kota besar inilah aku terlahir Di kota besar inilah terukir beribu kenangan yang indah Walau Hanya tinggal Didaerah yang terpencil Inilah kota Besar bertajuk Tanah Mangkasara Aku berdiri di bumi mangkasara Kusaksikan deretan kokoh pohon-pohon yang menjulang tinggi kian menarik perhatian Bangunan yang menjulang tinggi di segala penjuru Kota Mangkasara Mereka tak sunyi Mereka tak sepi Mereka menampung sekelompok binatang Pada malam hari Para Warga Makassar setia berkumpul Di anjungan pantai losari Khasnya makassar tak asing lagi Bagi para Wisatawan Betapa mereka bersua ria Menyambut penghuni Bumi Mangkasara Menambah kekayaan ciri khas Tanah Mangkasara Aku berdiri di Bumi Mangkasara Bumi yang kaya akan hasil alam dan Sumber daya Laut Sawah-sawah subur terbentang luas Sepanjang jalan Barombong Subur dengan ciri khas tanahnya Yang mampu menghasilkan padi yang terkenal Beras yang telah menjadi kebanggaan Tanah Mangkasara Aku berdiri di Bumi Mangkasara Kunikmati nuansa keindahan alam Dan bangunan klasik nan sederhana Namun mewah Benteng Roterrdam… Wisata peninggalan Belanda Yang berhasil di rebut oleh para pahlawan Mangkasara yang kini menjadi tempat kumpul muda mudinya Makassar Pulau Khayangan… Wisata permandian yang tertata modern Sedemikian rupa Menampung kisah rakyat yang dilengkapi berbagai misteri Mesium Balaikota… Sebuah bangunan tua namun tetap kokoh Dengan museum sederhananya Memberi nuansa bangunan kolonial nan indah Di tengah kota Makassar Semua begitu indah Semua tampak menawan Semua telah memikat hati Aku di sini Dengan penuh kebanggaan Bangga menjadi bagian dari kota Warga kota makassar Bangga menjadi bagian dari Tanah Mangkasara Bangga menjadi bagian dari Bumi kelahiran ku Aku berdiri di Bumi Mangkasara Bumi tempatku dilahirkan Bumi yang menjunjung tinggi adat istiadat Inilah Bumi Mangkasara Sepetak kota Besar dengan julukan Kota Anging Mammiri Kota indah Di Tanah Mangkasara Penulis Rusdi/redws
g9Q2aQo. 67iskvegm1.pages.dev/49267iskvegm1.pages.dev/22667iskvegm1.pages.dev/42167iskvegm1.pages.dev/6367iskvegm1.pages.dev/57867iskvegm1.pages.dev/52567iskvegm1.pages.dev/46267iskvegm1.pages.dev/289
puisi makassar tentang keindahan